Humas IAIN Parepare---Pada ajang bergengsi tahunan Festival Sandeq Teluk Mandar (FSTM) yang berlangsung pada 12-13 Agustus 2024, perahu Sandeq dari Desa Pambusuang, Kabupaten Polman, berhasil merebut kembali tahta juara umum setelah mengalahkan perahu dari Kabupaten Majene. Perlombaan ini menjadi sorotan utama di sepanjang pesisir Teluk Mandar, yang dipenuhi ribuan penonton termasuk Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare Posko 35.
Perahu Sandeq "Cahaya Zikir", asal Pambusuang keluar sebagai juara setelah unggul dari "Sandeq Cendrawasih" dari Kabupaten Majene dalam kategori lomba segitiga. Kemenangan ini mengukuhkan Pambusuang sebagai pusat budaya maritim yang dihormati di Sulawesi Barat. Burhanuddin, pemilik perahu "Cahaya Zikir", menyampaikan bahwa kemenangan ini merupakan hasil dari persiapan matang dan semangat juang para peserta. “Kemenangan perahu dari Desa Pambusuang ini sudah kami duga, mengingat bagaimana mereka selalu serius dalam setiap latihan. Lomba Sandeq ini adalah salah satu cara kami untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Mandar, dan hasilnya sangat membanggakan,” ungkap Burhanuddin.
Pua Mansur, nahkoda perahu "Cahaya Zikir", mengaku sangat bersyukur atas kemenangan ini. “Ini adalah hasil kerja keras seluruh tim. Kami berlatih keras setiap hari, tidak hanya untuk menang, tetapi juga untuk menjaga kehormatan desa kami dan tradisi leluhur. Kemenangan ini kami persembahkan untuk seluruh masyarakat Pambusuang yang selalu mendukung kami,” ujar Pua Mansur dengan penuh haru.
Perlombaan Sandeq ini diikuti oleh 24 perahu, terdiri dari 9 perahu dari Kabupaten Polman dan 15 perahu dari Kabupaten Majene. Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga perayaan budaya maritim yang telah diwariskan dari generasi ke generasi oleh masyarakat Mandar.
Kemenangan Desa Pambusuang tahun ini disambut meriah oleh penonton yang memadati Pantai Majene. Keberhasilan "Cahaya Zikir" menjadi bukti bahwa tradisi Sandeq masih hidup dan terus berkembang di tengah masyarakat Mandar, memperkuat identitas mereka sebagai pewaris budaya maritim Sulawesi Barat. Kemenangan ini membuat Desa Pambusuang semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pusat budaya maritim di Sulawesi Barat. (Fzs/Srh)