Humas IAIN Parepare - Institut Agama Islam Negeri Parepare (IAIN Parepare) menjalin kerjasama dengan Komunitas Pendakwah Keren (KPK) melalui penandatanganan MoU antara Founder KPK K.H. Raden Ahmad Affandi dengan Rektor IAIN Parepare Prof. Dr Hannani.
Kegiatan yang dilaksanakan di Lagota' Cafe pada Sabtu (11/05/2024) sebagai rangkaian pelaksanaan Silaturahmi Wilayah III KPK Zona Sulawesi Selatan dihadiri Rektor IAIN Parepare Prof. Hannani, Founder KPK K.H. Raden Ahmad Affandi, Pj Walikota Parepare yang diwakili Kepala Kesbangpol Kota Parepare, para unsur Forkompimda Kota Parepare, Kepala Kantor Kemenag Kota Parepare, Korwil KPK Sulsel dan Sulteng, para Korda KPK se-Sulawesi Selatan, serta para anggota dan simpatisan KPK se-Kota Parepare
Korda KPK Parepare, Zulfajar mengatakan sebanyak 90 persen Anggota KPK merupakan Alumni S1 atau S2 IAIN Parepare. "Kami turut berbangga atas kehadiran dan kesediaan Pak Rektor untuk menjalin kerja sama dengan KPK, sekalipun jauh sebelumnya kami telah bersinergi dengan IAIN Parepare," kata Zulfajar.
Sementara itu, K.H. Raden Ahmad Affandi (Founder KPK) dalam sambutannya mengatakan KPK harus bersinergi dengan semua pihak untuk mencapai Wata'awanu allal Birri Wataqwa.
"Kalau ada kolaborasi KPK dengan IAIN Parepare, saya kira ini sangat bisa meningkatkan kompetensi para anggota KPK, paling tidak bisa membantu para kader dari "Stunting" Pendidikan. Dengan kolaborasi dengan perguruan tinggi, dakwah akan semakin dikembangkan kualitasnya," ungkap Founder KPK.
Sementara itu, Rektor IAIN Parepare Prof Hannani dalam sambutannya mengapresiasi metode dakwah anggota KPK yang modern, menggunakan media sosial dan konten kreator.
"Dakwah yang dibingkai dengan kreativitas dan Inovasi yang dilakukan KPK akan berdampak pada kehidupan masyarakat, pasti akan disukai oleh masyarakat," kesan Rektor.
"Saya sangat bangga diundang untuk MoU, Kolaborasi memang sangat penting, dakwah ini tidak bisa bergerak sendiri tanpa kolaborasi.
Kami punya mahasiswa 6 500 orang, harapannya KPK harus ikut serta dalam membina mahasiswa kami untuk jadi mubalig," harap Prof Hannani. (da/alf)
