Humas IAIN Parepare – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana IAIN Parepare menggelar seleksi ketat terhadap 42 judul penelitian mahasiswa dalam waktu dua hari, Selasa-Rabu (3-4/09/2024), bertempat di Gedung Pascasarjana Lantai 1. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memastikan kualitas penelitian yang akan dilakukan oleh para mahasiswa sebagai bagian dari tugas akhir mereka.
Seleksi ini melibatkan tim penguji yang terdiri dari dosen-dosen Prodi PAI, di antaranya Usman (Kaprodi PAI), Prof. Hamdana Said, Muhammad Dahlan dan Muhammad Saleh. Setiap mahasiswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan judul penelitiannya di depan dewan penguji, lengkap dengan latar belakang masalah, tujuan penelitian, serta metodologi yang akan digunakan. Setiap sesi presentasi diikuti dengan sesi tanya jawab yang kritis, di mana para penguji memberikan masukan dan arahan agar penelitian yang diajukan lebih fokus dan relevan dengan isu-isu pendidikan Islam kontemporer.
Kaprodi PAI, Usman, menyampaikan bahwa seleksi ini adalah bagian dari komitmen Prodi PAI untuk menjaga standar akademik yang tinggi. “Kami ingin memastikan bahwa setiap judul penelitian yang diajukan memiliki kualitas dan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan pendidikan Islam. Oleh karena itu, seleksi dilakukan secara ketat dan mendalam,” ujar Usman di sela-sela kegiatan.
Di sisi lain, Ketua Prodi PAI, Usman, menekankan pentingnya proses seleksi ini sebagai bentuk penguatan akademik. “Kami ingin memastikan bahwa setiap mahasiswa yang melakukan penelitian tidak hanya menulis berdasarkan asumsi pribadi, tetapi benar-benar berdasarkan kajian akademik yang mendalam dan relevan dengan kebutuhan pendidikan Islam di era modern ini,” jelasnya.
Sebagai penutup Usman mengucapkan terima kasih kepada para tim penguji seleksi judul karena telah mendedikasikan waktunya serta menyumbangkan pikiran-pikiran positifnya untuk pengembangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana IAIN Parepare.
Berbagai topik yang diusulkan oleh mahasiswa berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi pembelajaran. Para penguji menilai bahwa banyak judul yang diajukan memiliki potensi untuk menjadi penelitian unggulan, meskipun masih memerlukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan dalam aspek metodologi dan kajian pustaka.
Salah satu mahasiswa yang turut serta, Jamaluddin Mangka, mengungkapkan bahwa proses seleksi ini memberikan pengalaman yang sangat berharga. “Saya mendapat banyak masukan yang konstruktif dari para penguji. Mereka tidak hanya mengkritik judul saya, tetapi juga memberikan panduan agar penelitian saya lebih terarah dan dapat memberikan dampak yang nyata bagi dunia pendidikan Islam,” ujarnya.
Usman menyampaikan kepada para mahasiswa yang telah berhasil memilih salah satu judul yang disepakati untuk dilanjutkan sebagai rancangan karya tulis ilmiah, untuk secepatnya menyusun proposalnya dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Agar bisa cepat dan berakselerasi dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Semoga penelitian yang dihasilkan mahasiswa tidak hanya menjadi syarat kelulusan, tetapi juga mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan agama Islam di Indonesia. (shz/mif)