Humas IAIN Parepare---Setelah melalui penjaringan naskah dari segi ide, budaya, dan kebahasaan, 30 naskah dinyatakan lolos sebagai peserta Bimbingan Teknis Penyusunan Bahan Ajar BIPA tahun 2023. BIPA IAIN Parepare lolos dalam penjaringan peserta bimtek dengan naskah bertajuk kuliner Bugis.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan dengan sasaran pegiat BIPA, Dosen, Guru dan Mahasiswa se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang terlaksana selama 4 hari yaitu pada 14-17 Mei 2023 di Hotel Ibis Styles Makassar.
Dr. Ganjar Harimansyah, M. Hum. Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan menjelaskan bahwa, “Para peserta adalah pendaftar dari hasil penjaringan naskah terbaik karena peserta bimtek diharapkan benar-benar mengikuti bimtek karena unsur ketertarikan dalam bidang BIPA. Mereka datang dengan semangat untuk melaksanakan bimtek” tuturnya dalam pembukaan kegiatan Bimtek.
Pembukaan yang juga dihadiri oleh Kasubag Umum Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Dewi Pridayanti, S. Sos., M. Adm, SDA. juga menyatakan harapannya pada bimtek tersebut. "Semoga dengan pelaksanaan Bimbingan Teknis Penulisan Bahan Ajar ini para pengajar BIPA dapat lebih mengkreasikan media dan cara mengajar, karena pada bimtek ini para peserta akan dipandu bagaimana cara memperkenalkan budaya Indonesia pada pemelajar asing melalui pembelajaran bahasa," ungkapnya.
Andi Herlina, M. Pd. selaku Ketua Panitia dalam kegiatan Bimtek Penulisan Bahan Ajar 2023 menyatakan bahwa, kegiatan tersebut diajukan dengan melihat peluang program BIPA yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan pesat. Lembaga-lembaga BIPA mandiri, perwakilan divisi BIPA pada perguruan tinggi diharapkan memiliki persiapan dalam menghadapi gebrakan minat pemelajar asing untuk belajar BIPA. Bekal tersebut adalah dalam bentuk bahan ajar.
Bimtek ini menghadirkan pakar BIPA sebagai narasumber, yaitu Dr. Inrianti Lewa, Dr. Ery Iswari, M. Hum. ketua APPBIPA, Ismail Sangkala, M. Pd. praktisi bahasa dan Nurlela Jum, S. S., M. Pd. Direktur Sekolah Bahasa Bolasugi. Para peserta bimtek dilatih untuk menyusun bahan ajar sesuai SKL yang terdapat dalam Permendikbud nomor 27 tahun 2017. Penyusunan bahan ajar dimulai dengan membagi peserta dalam 10 tim penyusun sesuai topik bahan ajar, yaitu tim kapurung, tongkonan, ganrang bulo, sayyang patuddu, baju bodo, maccera arajang, mappadendang, baju pokko, pisang ijo, dan museum Balla Lompoa.
“Output kegiatan Bimtek ini adalah bahan ajar, sehingga peserta harus dibagi kedalam beberapa kelompok. Hasil penyusunan bahasa ajar para peserta akan diterbitkan dalam bentuk buku bahan ajar BIPA Tradisional,” ungkap Andi Herlina.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan bimbingan teknis penulisan bahan ajar BIPA yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan. Melalui bimtek ini saya dapat memahami pentingnya pengenalan budaya dalam penyusunan bahan ajar, sebagai sarana memperkenalkan budaya kepada para pemelajar asing. Saya berharap kedepannya Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan terus menyelenggarakan program serupa, untuk ide-ide kreatif para pegiat BIPA guna mendukung penginternasionalan bahasa Indonesia,” tuturnya dalam pertemuan evaluasi bahan ajar bimtek penulisan bahan ajar BIPA. (aw/Srh)
