Humas IAIN Parepare- Pusat Moderasi Beragama, Lembaga Penelitian dan Pengadian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Parepare melaksanakan kegiatan pelatihan Moderasi Beragama di Gedung Auditorium IAIN Parepare dengan tema “Mainstreaming Moderasi Beragama dalam Dinamika Kebangsaan”, kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Wakil Ketua PBNU K.H. Zulfa Mustofa, Selasa (08/11/2023)
Pada kesempatan itu K.H. Zulfa Mustofa menjelaskan tentang Islam ahlussunnah wal jamaah itu pada hakekatnya adalah manhajul fikr wal manhajul amal, Cara berpikir dan cara berperilaku yang mengikuti nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
“Orang yang kalau cara berpikirnya seperti nabi, cara berperilakunya seperti nabi, yang insya allah kita akan mengenalnya sebagai orang yang moderat karena nabi dan sahabatnya itu moderat” jelasnya
Lebih lanjut, ia menjelaskan moderat salah satu cirinya akomodatif terhadap kearifan lokal, saat ada orang melihat sebuah tradisi tidak akomodatif, itu sesungguhnya dia tidak mengikuti cara berpikirnya nabi dan para sahabat, karena sesungguhnya nabi itu sangat terbuka, sangat menghargai kearifan lokal.
Zulfa Mustofa juga menambahkan bahwa empat perkara yang disebut sebagai ciri orang yang moderat di Nahdatul Ulama. Pertama, orang moderat itu cirinya menghargai perbedaan. Kedua, anti kekerasan. Ketiga, menghargai akomodatif terhadap kearifan lokaL. Keempat, punya paham kebangsaan yang kuat.
“Empat hal ini utamanya, kemudian secara umum di Nahdatul Ulama dirumuskan sebagai manhaj berpikir dalam beragama dan bernegara itu dalam Nahdatul Ulama. Ini di \ajarkan dengan apik di Nahdatul Ulama dan saya yakin di beberapa ormas Islam akan diajarkan, tapi tidak sama persis,” ungkap Zulfa Mustofa. Hal ini menjadikan Nahdatul Ulama menjadi organisasi yang disukai diikuti oleh mayoritas umat Islam Indonesia
“Hari ini kalau Anda lihat hasil lembaga survei tentang pilihan keagamaan, orang Islam di Indonesia nyaris 60 persen ngakunya dia NU. Ketika ditanya kenapa ngakunya NU? Pertama, Karena punya mata rantai dan keilmuan yang nyambung. Kedua, biasanya cocok dengan cara berpikirnya NU dan beramalnya NU,” terangnya.
Di akhir paparannya, Zulfia Mustofa menjelaskan pandangan Nahdatul Ulama dalam mendengarkan musik, ia menjelaskan bahwa tidak semua musik itu haram. “Kalau liriknya itu normatif ya tidak masalah, karena isinya masih dalam batas normal, kecuali lagu-lagu dangdut zaman sekarang itu liriknya yang tidak benar, itu sudah tidak benar,” ungkap Zulfia Mustofa.
Zulfiah mustofa juga menjelaskan bagaimana pandangan dalam berhijab, ia menjelaskan bahwa dalam berhijab, nabi dan sahabatnya mengajarkan itu harus bertahap, tidak langsung mengatakan haram, harus pelan-pelan dalam perubahan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Rektor
IAIN Parepare Hannani, para wakil rektor, kepala biro, para dosen dan
mahasiswa IAIN Parepare. (har/mif)