Humas IAIN Parepare---Mahasiswa KKN IAIN Parepare Angkatan 35 Posko 22 mengawali kegiatan mereka dengan observasi dan pengenalan lingkungan Masyarakat Desa Kenje, dipandu langsung oleh empat kepala dusun setempat. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 12 Juli 2024 ini bertujuan untuk memahami potensi serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat desa, agar program kerja yang disusun bisa lebih relevan dan bermanfaat.
Observasi ini diikuti oleh 20 mahasiswa yang berperan aktif dalam mengenali lebih dalam kehidupan dan kebutuhan Masyarakat Desa Kenje. Kegiatan ini berjalan lancar dengan panduan dari empat kepala dusun yaitu Bapak Ismail (Kepala Dusun Lapeo Kenje), Bapak Muh. Idris Masa (Kepala Dusun Kampung Baru), Bapak Dirman (Kepala Dusun Ujung Baru), dan Bapak Agus R. Surulangi (Kepala Dusun Galung).
Para kepala dusun memberikan berbagai informasi penting mengenai desa mereka. Bapak Dirman menyampaikan bahwa dari lima masjid yang ada di Desa Kenje, hanya tiga yang digunakan untuk sholat Jumat, yaitu Masjid Darul Qurro Ujung Baru, Masjid Darussalam Kampung Baru, dan Masjid Nururidha Dusun Galung. Bapak Ismail menambahkan bahwa rata-rata pekerjaan masyarakat di tiga dusun, yaitu Ujung Baru, Lapeo Kenje, dan Kampung Baru, adalah nelayan, sedangkan masyarakat Dusun Galung lebih banyak beraktivitas di kebun.
Informasi lainnya disampaikan oleh Bapak Idris Masa, yang menyebutkan bahwa Desa Kenje hanya memiliki satu sekolah, yaitu Al Ikhsan Kenje, yang bangunannya digabung antara MI (Madrasah Ibtidaiyah) dan MTS (Madrasah Tsanawiyah). Bapak Agus R. Surulangi menekankan bahwa anak-anak di Dusun Galung sangat membutuhkan pendidikan, dan penduduk Dusun Galung tidak sebanyak tiga dusun lainnya.
"Kami berharap dengan pengenalan ini, program kerja yang akan kami susun dapat memberikan manfaat nyata dan menumbuhkan kerja sama yang baik dengan masyarakat Desa Kenje," ujar salah satu Mahasiswa KKN.
Kegiatan pengenalan lingkungan ini diharapkan dapat memberikan Mahasiswa KKN pemahaman yang mendalam mengenai kondisi dan kebutuhan masyarakat Desa Kenje, sehingga program kerja yang disusun bisa lebih tepat sasaran dan memberikan dampak positif jangka panjang. (Fzs/Srh)