Humas IAIN Parepare --- Badan Pusat Statistik (BPS) kembali melaksanakan survei Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) untuk tahun 1444 H/2023 M. Survei yang telah berlangsung selama 11 tahun ini dilakukan secara rutin untuk mengevaluasi kualitas pelayanan ibadah haji yang diberikan kepada jemaah haji di Arab Saudi. Setelah mengalami penurunan pada tahun 2023, survei pada tahun 2024 menunjukkan perbaikan signifikan dengan indeks mencapai 88,20, naik 2,37 poin dari tahun sebelumnya.
Penyusunan instrumen survei tahun ini telah dibahas dan disepakati oleh Tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag dan BPS di Bekasi pada 16-18 April 2023. Survei IKJHI pertama kali dilaksanakan pada tahun 2010, dengan indeks awal sebesar 81,45 poin dalam kategori "Memuaskan". Meskipun sempat mengalami fluktuasi, pada tahun 2018, survei mencatatkan peningkatan penting dengan skor 85,23 yang masuk kategori “Sangat Memuaskan”.
Pada tahun 2022, IKJHI mencapai rekor tertinggi dengan skor 90,45, untuk pertama kalinya melampaui angka 90 poin, mempertahankan kategori “Sangat Memuaskan”. Namun, pada tahun 2023, terjadi penurunan signifikan sebesar 4,62 poin, dengan indeks turun menjadi 85,83 poin. Penurunan ini menjadi tantangan bagi Kementerian Agama untuk memperbaiki layanan haji.
Menyikapi penurunan tersebut, Kementerian Agama dan BPS bekerja sama untuk mengevaluasi dan meningkatkan layanan. Pada tahun 2024, survei kembali menunjukkan hasil positif, dengan indeks naik menjadi 88,20 poin. Meskipun belum menyamai pencapaian tahun 2022, hasil ini menunjukkan adanya upaya perbaikan yang signifikan dalam layanan haji.
Survei kali ini menilai enam aspek utama pelayanan haji: akomodasi, konsumsi, transportasi, bimbingan ibadah, layanan petugas, dan layanan kesehatan. Aspek akomodasi menitikberatkan pada kenyamanan dan aksesibilitas ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Konsumsi difokuskan pada gizi, kesehatan, serta ketepatan waktu. Sementara itu, layanan transportasi memastikan keamanan dan kenyamanan jemaah dalam perjalanan.
Selain itu, layanan bimbingan ibadah, petugas haji, dan fasilitas kesehatan juga menjadi perhatian penting. Kementerian Agama terus berkomitmen memberikan bimbingan spiritual yang lebih baik, menyediakan petugas haji yang responsif, serta layanan medis yang optimal bagi seluruh jemaah selama melaksanakan ibadah haji.
Menanggapi pencapaian ini, Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, M. M. Ag., menyampaikan apresiasi dan dukungannya. “Kami sangat mengapresiasi upaya Kementerian Agama dalam meningkatkan kualitas pelayanan haji, yang kembali menunjukkan perbaikan pada tahun ini. Hasil survei ini adalah bukti bahwa kerja keras seluruh pihak, baik di Arab Saudi maupun di Indonesia, telah membuahkan hasil yang positif,” ungkapnya.
Prof. Hannani juga berharap agar peningkatan ini terus berlanjut. "Kepuasan jemaah adalah salah satu indikator utama dalam keberhasilan penyelenggaraan haji. Kami mendukung penuh segala bentuk inovasi dan perbaikan yang dilakukan demi kenyamanan dan keamanan jemaah selama melaksanakan ibadah haji," tambahnya.