Fakultas Tarbiyah Benchmarking ke Prodi PJJ IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Humas IAIN Parepare- Senin (12/12/2022) Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah Bahtiar bersama Ketua Program Studi PAI Rustan Efendy dan tim Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) mengunjungi Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Kegiatan ini untuk Benchmarking Pengelolaan Pembelajaran Jarak Jauh. Dalam kunjungan tersebut, tim Prodi PAI IAIN Parepare disambut oleh Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Ilmu dan Keguruan (FITK) Farihin, Wakil Dekan II Muslihudin, Kepala Bagian, Ketua Prodi PJJ Moh. Ali, Sekretaris Prodi PJJ Siti Maryam Munjiat dan Tim Pengelola Prodi PJJ.
Dekan FITK Syekh Nurjati Cirebon Farihin mengenalkan keunggulan dan tagline FTIK dengan sebutan “ARIF” (Adaptif, Responsif, Inovatif, dan Futuristic). Farihin juga menyampaikan bahwa berdirinya Prodi PJJ merupakan pilot project (percontohan) untuk tingkat PTKIN yang didukung menteri agama.
Sedangkan, Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare Bahtiar mengatakan bahwa Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare termasuk fakultas tertua dan memiliki delapan program studi yang sedang berpacu meningkatkan kualitas lembaga.
“Salah satu tujuan kedatangan kami, harapannya semoga tercerahkan dengan niat membangun kerja sama antar Prodi PAI IAIN Parepare dan Prodi PJJ Syekh Nurjati terkait pengelolaan persiapan PJJ,”ujar Bahtiar.
Ketua Prodi PJJ Moh. Ali menyampaikan bahwa tim Prodi PJJ sangat senang hati atas kedatangan tim Prodi PAI IAIN Parepare. Moh. Ali menjelaskan bahwa sasaran PJJ ini diprioritaskan untuk guru-guru PAI yang belum sarjana. Prodi PJJ telah bekerja sama dengan tujuh lembaga pengembang hingga di tingkat internasional.
Selanjutnya, ia menegaskan jika IAIN Parepare mendirikan PJJ yang harus tersedia tiga hal seperti benefit, sistem dan studio.
“Kami penanggung jawab dan tim PJJ selalu terbuka dan menerima IAIN Parepare untuk kerja sama tahap MoU dan MBKM,” tambahnya.
Setelah selesai sesi diskusi, Ketua Prodi PJJ Moh. Ali mengajak tim Prodi PAI untuk melihat studio yang ada di PJJ dengan memperkenalkan sembilan studio PJJ dengan menamakan studionya nama-nama tokoh di Cirebon.
“Benchmarking ini harapan untuk kemajuan dan perkembangan digital. Hal ini juga menjadi sebuah tantangan di masa datang. Maka, kewajiban kitalah untuk memberikan wawasan dan keterampilan digital,” tutup Moh. Ali. (kontri/mif)