Humas IAIN Parepare - Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) IAIN Parepare menggelar Yudisium Semester Genap TA 2022/2023 pada sabtu (29/07/2023) di Ruang Seminar Fakshi. Pegelaran Yudisium kali ini, dihadiri Dekan Fakshi Rahmawati, Wakil Dekan I Aris, Wakil Dekan II Fikri, para ketua program studi dan tenaga kependidikan, serta staf lingkup Fakshi.
Sebanyak 50 orang dikukuhkan sebagai sarjana hukum baru pada prosesi yudisium, terdiri dari 15 orang Prodi Hukum Ekonomi Syariah, 14 orang dari Prodi Hukum Keluarga Islam, 13 orang dari Prodi Hukum Pidana Islam, serta 8 orang dari Program Studi Hukum Tata Negara.
Prosesi yudisium berjalan khidmat, turut memberikan pesan dan kesan mahasiswa, Nur Misyuari Maddolangeng, mahasiswa HPI yang selama ini menorehkan prestasi debat yang begitu mentereng sehingga mengharumkan nama IAIN Parepare.
"Alhamdulillah, setelah penantian selama beberapa tahun kebelakang akhirnya kita semua berada dititik yang kita nanti-nanti selama ini. Bagi saya, yudisium hari ini bukan hal yang mudah untuk saya raih, begitu banyak hal yang harus saya lalui, pengorbanan waktu, tenaga, uang, dan perasaan tentunya menghiasi perjuangan saya untuk meraih gelar S1 ini, Selama kuliah di IAIN Parepare ini, tentunya ada banyak hal yang berkesan bagi diri saya, mulai dari fase dimana saya hampir berhenti kuliah 3 kali karena persoalan biaya kuliah yang tidak ada, fase dimana kita harus kuliah secara online selama beberapa tahun, dan tentunya yang paling saya rasakan ialah fase dimana saya terus berusaha berkembang dan belajar banyak hal melalui kompetisi debat hukum/konstitusi. Belajar dari orang-orang hebat, bertemu dengan orang-orang hebat, dan berhadapan dengan kampus-kampus hebat pula" Ungkap Misyuari
"Momen-momen sepeti itulah yang saya rasa akan menjadi kenangan yang paling melekat terus dalam hati saya selama kuliah di IAIN Parepare dan saya pikir bukan hanya saya yang mengalami hal itu, artinya kita semua pasti kemiliki kesan kita masing-masing, perjalan kita masing-masing.
"Untuk itu, saya berharap ke depan kita semua bisa berkembang jauh lebih baik, bukan hanya tentang diri kita, tetapi bagaimana kita mampu berkembang lebih baik dengan menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan negarap" Pesan Misyuari.
"Kalian sudah melewati satu jenjang pendidikan tinggi, makanya harus jaga perilaku dan akhlak. Setinggi apapun pendidikan kalian, kalau akhlaknya tidak baik maka sulit kita akan diterima oleh masyarakat. Kembalilah kepada keluargamu dan tetap tunjukkan baktimu pada orang tua. Jangan lupakan almamater. Dosen-dosen akan selalu mendoakan kesuksesanmu. Kembangkan keilmuanmu. Jangan putus pendidikanmu, lanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Saya mengutip Nelson Mandella, "pendidikan adalah senjata paling mematikan didunia karena dengan pendidikan anda dapat mengubah dunia". (da)