Skip ke Konten

Tausyaih Ramadhan; Perbanyak Amalan Sunnah pada Bulan Ramadhan

6 Mei 2020 oleh
khaerunnisaihwan

Tausyaih Ramadhan; Perbanyak Amalan Sunnah pada Bulan Ramadhan

Humas IAIN Parepare — Mengawali tausyiah Ramadhan pada meeting ASN IAIN Parepare, Selasa, 5/5/2020, ustas Hamid membacakan salah satu dalil yang mewajibkan pelaksanaan ibadah puasa, yaitu Q.S. al- Baqarah ayat 183 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Bacaan latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

“Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, bulan penuh ampunan, bulan penuh keberkahan. Karenanya segala amal kebaikan yang dikerjakan pada bulan Ramadhan ini akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah Swt.” urai ustas Hamid. Mantan Kepala Perpustakaan ini pun mengajak jamaah tausyiah untuk memperbanyak ibadah dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah di bulan suci Ramadhan.

Ustas Hamid menguraikan amalan-amalan sunnah yang diajarkan oleh salah satu ulama kharismatik, yaitu Syeh Nawawi al- Bantani. “Pada kesempatan ini, saya hanya menyampaikan tiga amalan dari sekian banyak amalan yang diajarkan Syeh Nawawi al- Bantani,” sebutnya kepada jamaah.

Amalan pertama, lanjutnya, adalah menghindari perkataan kotor, yaitu perkataan yang buruk, perkataan tidak menyenang, atau perkataan yang menyakiti hati orang lain. “Pada bulan Ramadhan ini, kita dianjurkan untuk menjaga lisan dengan tidak mengeluarkan perkataan kotor dan tidak bohong” urainya.

Bahkan menurut pustakawan senior ini, perkataan kotor dapat menggugurkan pahala puasa seseorang. Dia pun mengatakan bahwa orang yang menjaga lisannya termasuk dalam kategori malabbi warekkadana makkiade ampena. (Kata-kata ini adalah tagline IAIN Parepare).

Amalan kedua adalah memperbanyak sedekah. Amalan ini menurutnya sangat penting karena membantu orang lain. Dalam situasi musibah Covid -19 banyak sekali orang disekitar kita yang butuh bantuan. Dia pun menyebut janji pahala bagi orang berpuasa yang bersedekah dengan menyampaikan hadist yang berbunyi “Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikit saja mengurangi pahalanya.

Amalan ketiga yang merupakan amalan sunnah adalah mandi besar sebelum terbit fajar. Menurutnya mandi besar pada saat junub, haid dan nifas hukumnya wajib, tetapi mandi besar sebelum fajar terbit pada saat Ramadhan hukumnya sunnah. Hal ini dimaksudkan agar menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa jika mandi dilakukan setelah terbit fajar.

Pada tausyiah ini, Subhan salah satu pustakawan yang bertindak sebagai moderator menutup acara ini dengan mengambilan kesimpulan-kesimpulan. Dan selanjutnya, Kepala Biro AUAK, Hj. Musyarrafah Amin memberikan arahan, motivasi dan evalusi terhadap kinerja ASN dalam memulai WFH hari itu.


di dalam Berita
khaerunnisaihwan 6 Mei 2020
BAGIKAN POSTINGAN ini
Label
Arsip