Humas IAIN Parepare---Desa Buku, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, baru-baru ini menggelar Ritual Tuturangiana Andala, sebuah tradisi syukuran laut yang merupakan bagian integral dari warisan budaya masyarakat setempat. Dilaksanakan pada hari Senin, 15 Juli 2024, dari pukul 09.00 hingga 11.00 WITA, ritual ini bertujuan untuk memohon keberkahan dan menolak bala sebelum memulai aktivitas di laut.
Ritual Tuturangiana Andala, yang berarti pemberian sesaji kepada penguasa laut, merupakan upacara yang telah dilakukan turun-temurun. Kegiatan dimulai dengan pembacaan Barazanji oleh para Puang di Desa Buku, diikuti dengan makan bersama sebagai bentuk kebersamaan. Sesaji yang telah dipersiapkan di atas keranda bambu kemudian diletakkan di sebuah sampan, yang diarak ke muara pesisir dengan diikuti beberapa sampan lain. Acara ini turut dihadiri oleh kepala desa, karang taruna, serta mahasiswa KKN IAIN Parepare Posko 69 yang secara aktif berpartisipasi.
Puluhan warga dari berbagai dusun di Desa Buku berpartisipasi dalam syukuran ini, membangun tujuh tenda di sekitar pesisir untuk menampung para peserta. Kerja sama dan antusiasme seluruh masyarakat, termasuk ibu-ibu, tokoh Puang, nelayan, aparatur desa, dan mahasiswa KKN, membuat ritual ini berjalan dengan lancar dan meriah.
Kepala Desa Buku, Aminuddin, menjelaskan bahwa ritual ini merupakan syukuran tahunan yang dipercaya sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen dan permohonan agar panen berikutnya melimpah. "Ritual ini juga berfungsi untuk menolak bala saat beraktivitas di laut," tambah Aminuddin.
Uwa Haris, Kepala Dusun Belulu, menambahkan bahwa masyarakat Desa Buku telah melakukan tradisi ini setiap tahun sebagai bentuk penghormatan terhadap nenek moyang dan pelestarian warisan budaya.
Hakim, Koordinator Desa Posko 69, berbagi pengalaman pertamanya dalam membantu melaksanakan ritual Tuturangiana Andala. "Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Saya merasa terhormat dapat berpartisipasi dan membantu melestarikan tradisi ini," ungkapnya.
Melalui ritual ini, diharapkan dapat terus mempererat rasa persaudaraan dan silaturahmi antarwarga Desa Buku. Ritual Tuturangiana Andala tidak hanya sebagai bentuk syukur kepada Tuhan tetapi juga sebagai ikon budaya yang memperkaya tradisi Indonesia dan memperkuat ikatan komunitas. (Fzs/Srh)