Humas IAIN Parepare --- Rapat Kerja (Raker) IAIN Parepare tahun anggaran 2025 yang berlangsung selama 3 hari di Hotel Hakata, Lejja Soppeng ditutup secara resmi oleh Rektor, Prof. Dr. Hannani, M. Ag. Agenda-agenda pembahasan, seperti penyusunan program kerja dan anggaran setiap unit kerja tahun dinyatakan selesai dan ditetapkan sebagai program kerja tahun anggaran 2025.
Hasil penetapan program kerja tersebut diserahkan secara simbolik oleh Ketua Panitia Raker, Dr. Muh. Qadaruddin, M.Si., kepada Kepala Biro AUAK, Dr. Muhdin, M.Pd.I. dan selanjutnya diterima oleh Rektor. Hasil penetapan program kerja ini adalah dokumen resmi yang menjadi acuan penganggaran kegiatan IAIN Parepare tahun anggaran 2025.
Merujuk pada rundown kegiatan yang dibuat panitia, tahapan Raker kali ini cukup padat. Acara raker terbagi dalam 12 kali pleno dan dengan proses yang cukup alot setiap plenonya. Pada sesi awal, Rektor menyampaikan arah dan kebijakannya dan dilanjutkan dengan pandangan pimpinan institut (Kepala Biro AUAK dan para Wakil Rektor.
Pada pleno-pleno selanjutnya, diisi dengan pemaparan usulan program kerja masing-masing unit kerja dan langsung direviu oleh peserta Raker. Sesi reviu ini berlangsung cukup alot dengan beberapa isu pembahasan yang cukup penting. Peserta raker menyisir semua program secara detail hingga RAB kegiatan (anggaran). Misalnya rencana pembuatan RPS, modul, media pembelajaran hingga pembuatan video pembelajaran.
Dalam pantauan humas, Rektor sendiri langsung meng-atensi setiap pembahasan dan masalah-masalah yang berkembang. Dia terlibat langsung dalam perdebatan dan penyelesaian masalah. Kerap kali Rektor harus memberikan pengarahan dan bahkan menengahi terhadap sebuah masalah yang memunculkan perdebatan alot peserta raker.
Pada acara penutupan raker yang berlangsung malam hari, Rabu (12/6/2024), Rektor memberikan arahan umum untuk kegiatan tahun 2025 yang datang. Menurutnya, mulai tahun depan, hajat kita untuk IAIN Parepare harus berorientasi pada perbaikan kualitas. Perguruan tinggi itu menawarkan produk jasa, jadi kualitas produk sangat penting dihadirkan.
“Dosen kita tidak lagi sekedar mengajar. Mereka harus benar-benar mengajar dengan professional. Proses pengajaran dosen kita harus by desain. RPS, materi ajar, metode mengajar, dan media pengajaran rancang dengan baik. Jika proses itu berjalan, maka kualitas produk dapat kita capai dengan optimal. Sehingga kita mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya,” papar Hannani.
Ke depannya, lanjut Rektor, perlu dipikirkan pelayanan penerimaan mahasiswa baru dengan sistem pelayanan one day one service. Jika ada calon mahasiswa baru yang mendaftar maka saat itu juga langsung dites, tidak perlu tunggu jadwal tes lagi. Pada saat bersamaan, hasil tes dan pengumuman kelulusan dapat diketahui secara langsung.
Menurut Rektor, sistem pelayanan one day one service pendaftaran mahasiswa baru adalah gagasan baru yang inovatif dan dapat diterapkan. “bisa diujicobakan pada penerimaan mahasiswa baru Pascasarjana yang sementara berlangsung atau pada penerimaan mahasiswa baru S1 jalur mandiri. Jadi yang perlu disiapkan adalah bank soal sebagai instrumen pokok dalam tes CATnya,” paparnya.