Skip ke Konten

LP2M IAIN Parepare Webinar Komunikasi Antar Budaya, Rektor; Senyumlah untuk Hindari Kesalahpahaman

19 Agustus 2020 oleh
Hayana

LP2M IAIN Parepare Webinar Komunikasi Antar Budaya, Rektor; Senyumlah untuk Hindari Kesalahpahaman

PAREPARE, IAIN PAREPARE — Webinar dengan tema “Komunikasi Antar Budaya” yang dibawakan Rektor IAIN Parepare, Rabu, 19 Agustus 2020 berlangsung sukses. Kegiatan ini digelar selama dua jam, mulai pukul 08.00 sd 10.00 pagi.

Kegiatan yang dipandu moderator, Sekertaris LP2M, Muhammad Ahsan memberikan arahan kepada peserta Webinar KPM Teori agar mematuhi aturan yang berlaku selama pemaparan materi. Ini penting agar webinar ini dapat berjalan dengan lancar.

Pemaparan materi oleh rektor berjalan lancar dan menarik perhatian semua peserta KPM Teori.

Hal ini karena pemaparan materi cukup jelas dan dilengkapi contoh-contoh serta dipadukan intonasi suara yang tepat. Tak hanya itu, komunikasi non verbal dilengkapi komunikasi verbal membuat waktu berjalan begitu cepat.

Mengawali materi, Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan mengatakan, “Anak-anakku sekalian, kita harus berhati-hati jika harus terlibat komunikasi antar budaya. Jangan sampai terjadi miss komunikasi”.

Lebih lanjut Ahmad menguraikan lima unsur dasar Komunikasi yaitu Komunikator (orang yang berniat melakukan kegiatan komunikasi), Komunikan (orang yang mendengar komunikator), Pesan (kata atau kalimat yang diucapkan maupun mimik dan gerakan yang dilakukan oleh komunikator), Saluran (media yang digunakan dalam komunikasi), dan yang terakhir adalah Efek (akibat yang dimunculkan dari komunikasi).

Beberapa tips pun disampaikan Rektor IAIN Parepare kepada peserta KPM Teori bila harus melakukan komunikasi antar budaya yaitu, pertama jangan mudah tersinggung saat melakukan komunikasi antar budaya. Senantiasa positive thinking, mungkin maknanya tidak seperti yang kita tangkap. Kedua, senyumlah untuk menghindari kesalahpahaman. Ketiga, gunakan pesan non verbal untuk mendukung pesan verbal agar komunikan tidak salah memahami maksud dan tujuan komunikator.

“Kenapa kita harus memahami materi ini, karena terdapat banyak perbedaan pengetahuan, kepercayaan, seni, budaya, moral, kebiasaan, hukum, adat istiadat, bahasa, status sosial, persepsi, dan lain-lain di masing-masing wilayah. Oleh karena itu, komunikator harus pandai-pandai mengadaptasikan diri, harus pandai-pandai membawa diri, jangan menggunakan kacamata kita untuk mengukur budaya orang lain. Mungkin itu sudah menjadi tradisi dan budayanya” terangnya. (*)

Penulis : Ahmad Dzul Ilmi S

Editor : Alfiansyah Anwar


di dalam Berita
Hayana 19 Agustus 2020
BAGIKAN POSTINGAN ini
Label
Arsip