KPU Gandeng Akademisi IAIN Parepare Dialog Kepemiluan, Dirga Achmad : Pemuda Jangan Antipati Politik
Humas IAIN Parepare — Jelang Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare menggelar Dialog Kepemiluan bertajuk “Pemuda di Tahun Politik”, Jum’at (4/11/2022) di Hotel Bukit Kenari Parepare.
Kegiatan tersebut menggandeng salah seorang Dosen IAIN Parepare, Dirga Achmad sebagai narasumber. Selain akademisi, kegitaan tersebut juga menghadirkan Komisioner KPU Firman Mustafa dan Ketua KNPI Parepare Muh Ramdhan sebagai representatif pemuda Parepare.
Pada kegiatan tersebut, berbagai delegasi organisasi kepemudaan. Baik yang berhimpun dalam internaI maupun di luar KNPI diundang sebagai peserta dialog.
Ketua KPU yang diwakili oleh salah seorang komisioner Safriani Sudirman dalam sambutannya menyatakan harapan-harapan kepada pemuda dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
“Kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan partisipasi pemilih terutama partisipasi pemuda dalam perhelatan Pemilu 2024, tahun ini kita sudah masuk tahapan, pengalaman buruk di Tahun 2019 tidak boleh lagi terulang. Olehnya itu dibutuhkan peran pemuda dalam mengawal Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 nantinya agar proses dan hasilnya sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi sebagaimana mestinya,” ujar Safriani.
Sementara itu, Dirga Achmad dalam paparan materinya sebagai pemantik dialog menyampaikan berbagai peluang dan tantangan bagi pemuda dalam menghadapi tahun politik, terutama soal literasi politik.
“Salah satu agenda penting demokrasi yaitu melalui perhelatan momentum Pemilihan Umum, tetapi Demokrasi bukan hanya bicara tentang Pemilu melainkan juga partisipasi dan peran warga negara terutama pemuda terhadap penyelenggaraan kebijakan negara secara umum,” kata Dirga.
“Pemuda jangan antipati dengan politik, kita yang punya kapasitas dan integritas, ambil peran masing-masing. Apapun itu. Peluang anak muda di tahun politik sebagai mayoritas pemilih memiliki kekuatan besar untuk mendorong politik dengan gagasan, bukan gontok-gontokan ikut cara-cara klasik. Kita sudah masuk pada era anak muda yang memimpin dan dipimpin, makanya perlu untuk meningkatkan khazanah literasi politik,” katanya.
“Anak muda jangan netral dalam politik, dengan tidak mau ambil resiko, berpihak-lah dengan proses yang beradab dan kritis, jangan membabi buta dengan fanatisme,” harap Dirga. (da/alf)