Humas IAIN Parepare -- IAIN Parepare kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan menduduki peringkat pertama dalam jumlah mahasiswa eligible yang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk kategori Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Data ini dirilis berdasarkan laporan dari https://pemutu.kemdikbud.go.id/ pada tahun 2024. Berikut adalah peringkat berdasarkan jumlah mahasiswa yang eligible untuk mengikuti program MBKM:
1. Institut Agama Islam Negeri Parepare
2. Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
3. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
4. Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
5.Universitas Islam Negeri Datokarama Palu
Program MBKM, sebuah inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi mereka melalui beragam kegiatan pembelajaran di luar program studi dan kampus. Kegiatan ini meliputi magang, penelitian, proyek desa, kewirausahaan, studi/proyek independen, serta pertukaran pelajar di kampus lain.
Nurlely Ramli, selaku Person in Charge (PIC) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di IAIN Parepare, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras bersama seluruh pihak, terutama dukungan pimpinan dan tim MBKM. IAIN Parepare berhasil meraih peringkat pertama karena jumlah mahasiswa yang memprogramkan MBKM mencapai 1,65% dari total 6.018 mahasiswa pada semester Ganjil TA 2023/2024. Kegiatan MBKM yang diikuti mahasiswa beragam, mulai dari magang, asistensi mengajar, penelitian, hingga membangun desa.
"Kami berharap capaian ini akan terus meningkatkan kualitas pelaksanaan MBKM di IAIN Parepare, dan jumlah mahasiswa yang memprogramkan MBKM dapat mencapai 10% dari total mahasiswa," ujar Nurlely.
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Parepare, Muh. Qadaruddin melalui pesan whatshapp memberikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak, termasuk fakultas, program studi, panitia pelaksana, mahasiswa, dosen, dan LPM sebagai penggerak MBKM, sehingga program ini dapat berhasil dengan progres yang tinggi.
Sufyaldy, Kepala Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data, menjelaskan bahwa aplikasi MBKM telah diintegrasikan ke dalam platform Sistem Informasi Kampus (Sisfo Kampus) yang terhubung dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti).
"Integrasi ini memastikan semua riwayat MBKM mahasiswa beserta dosen pembimbingnya tercatat di Pemutu Kemendikbud. Ini sangat penting karena ke depannya sistem akreditasi akan terotomasi di platform Pemutu Kemendikbud," jelas Sufyaldy.
Program MBKM memberikan manfaat signifikan bagi mahasiswa, termasuk kesempatan belajar langsung dari praktisi industri, memperluas jaringan profesional, dan meningkatkan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja. Dengan banyaknya mahasiswa yang eligible mengikuti program ini, IAIN Parepare menunjukkan komitmennya dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan global.
Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh civitas akademika IAIN Parepare untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, IAIN Parepare berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pendidikan tinggi yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman. (Irm/Shr)