Skip ke Konten

Bedah Buku "Lipa’ Sabbe Sengkang" Ungkap Makna Mendalam Kain Sutra Bugis

3 Oktober 2024 oleh
mifdahilmiyah

Humas IAIN Parepare – UPT Perpustakaan IAIN Parepare sukses menggelar acara Bedah Buku yang dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari kalangan civitas academica, Selasa (01/10/2024). Acara yang berlangsung di Lantai Dua Perpustakaan ini menyoroti buku karya Sulvinajayanti yang berjudul "Lipa Sabbe Sengkang (Sutra Sengkang dalam Perspektif Semiotika)" yang dibedah oleh dan Ramli, salah satu dosen Komunikasi Islam, juga Kaprodi Komunikasi Penyiaran Islam pada Program Pascasarjana IAIN Parepare.

Buku setebal 158  halaman yang terbit di IAIN Parepare Press 2020 ini mengajak pembaca untuk menyelami keindahan dan makna mendalam yang terkandung dalam setiap motif dan warna kain sutra Bugis. Melalui pendekatan semiotika, penulis yang juga dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam ini berhasil mengungkap bagaimana kain sutra tidak hanya sekadar benda tekstil, tetapi juga merupakan cerminan dari nilai-nilai budaya dan sejarah masyarakat Bugis. Sulvinajayanti mengungkapkan bahwa buku ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi generasi muda untuk lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya leluhur.

 “Saya ingin memperlihatkan bagaimana Lipa' Sabbe tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga cerminan dari akulturasi budaya lokal dan nilai-nilai Islam yang kuat. Saya berharap buku ini dapat berkontribusi dalam pelestarian budaya, membuka wawasan baru, serta menginspirasi generasi muda untuk melestarikan kekayaan budaya kita,” ungkap Sulvina di sela kegiatan bedah buku ini.

 Sesi bedah buku yang dimoderatori oleh Mifda Hilmiyah berlangsung sangat menarik dan interaktif. Peserta antusias mengajukan berbagai pertanyaan dan memberikan tanggapan yang beragam. Pembanding buku, Ramli, memberikan masukan dengan menyoroti potensi pengembangan lebih lanjut dari buku ini, seperti misalnya dengan memasukkan perspektif teknologi dalam produksi kain sutra atau mengkaji peran kain sutra dalam ritual-ritual keagamaan.

“Saya mengharapkan adanya topik-topik teknologi dan inovasi dalam produksi kain sutra, pelestarian budaya dan pendidikan tentang kain sutra, kain sutra dalam perspektif ritual dan spiritual. Dengan begitu, maka buku tersebut akan memiliki cakupan yang lebih luas, mencakup berbagai aspek dari sutra Sengkang yang tidak hanya terfokus pada simbolisme budaya dan semiotika, tetapi juga dampak ekonomi, sosial, teknologi, dan peran gender di masyarakat,” ungkap Dosen Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah ini.

 Mifda yang memoderatori bedah buku ini juga memberi komentar menarik. “Saya mengapresiasi kegiatan bedah buku yang inspiratif ini, diseminasi karya dosen di depan civitas academica ini sangat menarik. Saya ucapkan terima kasih kepada panitia dan seluruh pengelola UPT Perpustakaan yang telah bekerja keras melaksanakan kegiatan ini,” ujarnya. 

 “Sesi ini membahas Semiotik Lipa Sabbe’ dari Sengkang yang membuka cakrawala berpikir kita tentang makna filosofi, religiusitas dan kehidupan sosial masyarakat Bugis, Sengkang. Jadi harapan saya ke depan kegiatan rutin ini juga menghadirkan mahasiswa sebagai penulis buku,” ungkap Mifda yang juga salah satu  dosen Jurnalistik Islam.

 Kepala Perpustakaan, Sirajuddin, mengapresiasi kontribusi dosen dalam bedah buku yang sudah menjadi kegiatan rutin Perpustakaan ini. “Terima kasih kepada para dosen yang bukan hanya menyimpan dan menyebarluaskan hasil karyanya berupa buku di Perpustakaan. Ini juga adalah langkah diseminasi pengetahuan melalui bedah buku yang dilaksanakan dengan menghadirkan penulis, pembanding dan para pembedah tanpa kehadiran dan kontribusi tentu acara ini tidak akan berjalan semarak,” tutupnya. (srj/mif)

 

 



di dalam Berita
mifdahilmiyah 3 Oktober 2024
BAGIKAN POSTINGAN ini
Label
Arsip